Bakar diri (Doktrin para penjajah ekonomi)
Unknown
13:14
0
Cukup miris membaca dan menonton para pelaku bakar diri dalam sebuah demonstrasi dan kegiatan dalam menuntut apa yang mereka inginkan.
Dan cukup miris lagi ketika melihat dan mendengar bahwa pelaku Bakar diri tersebut di sanjung-sanjung dan dijadikan "pahlawan" dalam melawan ketidakadilan.
Makin miris lagi ketika tindakan bakar diri tersebut dilabelkan sebagai orang yang mau menjadi Martir untuk kepentingan banyak orang!
MARTIR?
Martir itu artinya orang yang rela menderita atau mati tanpa menyerah karena mempertahankan agama atau kepercayaan
Dalam konteks sekarang pengertian Martir itu sudah meluas tidak hanya dalam konteks Agama dan kepercayaan, tapi Martir itu orang yang rela berkorban untuk kepentingan banyak orang
Apakah Bakar diri dizaman sekarang ini dengan kondisi sekarang ini di Indonesia layak dilakukan?
Kalau zaman perang, ketika sulit menembus pertahanan Musuh yang sudah menginjak-injak harga diri bangsa, seseorang berani melakukan bakar diri dan masuk ke tempat penyimpanan bahan ledakan (Gudang Senjata) dengan tujuan menghancurkan/meledakkan alat-alat perang musuh, sehingga Musuh mudah ditaklukkan! walaupun dia Mati meledakkan diri bersama alat-alat perang musuh, tapi musuh bisa dikalahkan dengan mudah oleh kawan-kawannya.
ITU ADALAH PAHLAWAN..
Masih belum terhapus dalam ingatan kita, seorang mahasiswa yang membakar dirinya di depan Istana Negara! katanya dengan latar belakang ketidak adilan, padahal kita tidak pernah tahu apakah motif dibalik bakar diri tersebut. Bisa jadi benar karena ungkapan kekecewaan terhadap pemerintah, bisa juga karena ada masalah pribadinya atau kepribadiannya.
Apakah dengan Bakar diri Pada Zaman Sekarang ini bisa membantu Rakyat Indonesia keluar dari cengkraman ketidakadilan?
Tidak juga!
yang ada malah merugikan keluarga yang ditinggalkan oleh sang "Martir"
Apakah dia dikenang?
Tidak juga!
Mereka sudah lupa dan sibuk kembali dengan aktivitas sehari-hari
Disini tidak mengupas mengenai tujuan dia melakukan itu, walaupun sangat aneh seorang mahasiswa yang Pintar dan mendapatkan beasiswa melakukan hal yang tidak sesuai dengan intelektualnya.
Ini ada yang salah...
Pertama yang melakukan tindakan bakar diri
Kedua yang mendukung tindakan bakar diri tersebut
Sangat disayangkan para Intelektual muda dan para calon pemimpin mempunyai kapasitas berfikir seperti ini, bagaimana mereka bisa menyelesaikan permasalahan jika untuk berfikir saja tidak, dan menggunakan cara-cara Instan. ditambah lagi membenarkan tindakan bodoh tersebut.
Ada masalah Kualitas dan Doktrin di sini.
Semenjak Era Reformasi Doktrin-doktrin perlawanan yang salah terus tumbuh di negeri ini. menganggap masalah hanya HITAM dan PUTIH..
Kalah dan Menang!
Buku-buku Doktrin perlawanan berseliwiran
LSM-LSM yang membawa masalah perjuangan dan ketidakadilan bermunculan
Informasi-informasi perlawanan dari luar masuk dengan deras dan tidak dapat dibendung
Dan ternyata kita belum siap!
Banyak orang-orang yang terlihat pintar dan berprestasi malah terkungkung dan terhipnotis dengan pola-pola perjuangan yang salah
Harus ada terobosan!
Materi Doktrin harus mulai masuk kedalam dunia pendidikan baik di SD, SMP, SMU hingga Universitas
Materi Doktrin harus mulai masuk kedalam Organisasi-organisasi sosial dan keagamaan
Pemerintah melalui Kementerian pendidikan dan Agama harus mulai mensosialisasikan mengenai kesalahan-kesalahan Doktrin
dan sebagainya
Sehingga Arus deras informasi dan kekuatan uang dari luar yang dititipkan melalui LSM-LSM bisa ada FILTER!
Kita tidak bisa menolak Informasi yang masuk seperti di China
Kalau ini dibiarkan maka.. Indonesia akan menjadi tempat yang empuk bagi "Penjajah" Ekonomi, karena mereka ingin menguasai Ekonomi Indonesia dan merusak generasi muda sehingga kita akan terus "bermain" dengan masaalah dan tidak ada waktu untuk berkembang.
Sehingga yang mengisi kekosongan untuk "Perkembangan" adalah pihak luar.
Lihat sekarang ini, masalahnya bukan hanya bakar diri...
lihatlah Sekecil apapun masalah selalu dibesar-besarkan dan dijadikan alat untuk menggoyang pemerintah
Sekecil apapun masalah selalu dilakukan dengan Demonstrasi
dan hal ini terus berlanjut dan semakin mengkhawatirkan..
Rakyat diadu dengan Pemerintah, agar supaya terus mengurusi masalah dan lupa mengurusi perkembangan ekonomi yang terus melaju dengan cepat.
Mudah-mudahan pemerintah mau Mereformasi Materi pendidikan dengan yang kekinian dan Mensosialisasikan kesalahan-kesalahan Doktrin dengan gaya yang tidak menggurui, sehingga dapat Mem FILTER Doktrin-Doktrin sesat yang terus berkembang menjadi virus yang sangat merugikan kita sendiri.

No comments